Beranda / Lifestyle

4 Amalan Malam Lailatul Qadar bagi Wanita Haid di 10 Hari Terakhir Ramadan

life.terasjakarta.id - Selasa, 2 April 2024 | 21:00 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Keutamaan malam Lailatul Qadar. (Freepik/@sumetha)

Keutamaan malam Lailatul Qadar. (Freepik/@sumetha)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Keutamaan malam Lailatul Qadar bisa didapatkan dengan cara beribadah, seperti shalat berjamaah, shalat sunah, membaca Al Quran, iktikaf, dan berzikir. 

Pada 10 malam terakhir bulan Ramadan merupaka malam yang istimewa karena terdapat malam Lailatul Qadar di antara malam tersebut.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Lailatul Qadar ialah satu malam yang keutamaannya lebih baik dari pada 1000 bulan atau 83 tahun.

Baca Juga : 4 Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar Lengkap Bacaan Doanya

Kemuliaan malam Lailatul Qadar bisa didapatkan oleh seluruh umat Muslim, termasuk wanita yang sedang haid.

Meskipun wanita yang sedang datang bulan tidak boleh menjalankan ibadah wajib puasa, shalat, dan membaca Al Quran, namun tetap bisa mendapatkan pahala berlimpah pada malam Lailatul Qadar.

Dalam kitabnya, Syekh Ahmad bin Salamah Al-Qalyubi (wafat 1069 H) mengatakan:

“Perempuan haid bisa mendapatkan pahala saat meninggalkan ibadah yang diharamkan baginya, jika dalam haidnya ia berniat mengikuti perintah syariat untuk meninggalkan keharaman.” (Ahmad bin Salamah Al-Qalyubi, Hasyiyata Qalyubi wa Umairah, [Beirut: Dar Al-Fikr], juz I, halaman 114).

Baca Juga : 5 Keutamaan Malam Lailatul Qadar yang Lebih Baik daripada Seribu Bulan, Umat Muslim Wajib Tahu!

Pakar hadits terkemuka Imam Ad-Dhahak juga mengatakan, seluruh umat Islam baik yang sedang haid, nifas atau musafir bisa tetap mendapat malam Lailatul Qadar.

Amalan malam Lailatul Qadar bagi wanita haid

Bersedekah

Pada malam Lailatul Wadar, wanita yang sedang haid dapat melakukan sedekah pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Menurut HR. Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah ditanya “Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadhan?”

"Kami diperintahkan supaya menyuruh keluar para perempuan yang dipingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya, bahkan perempuan yang sedang haid."

"Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut.”

Baca Juga : Kumpulan Doa saat Malam Lailatul Qadar dan Keistimewaannya, Diturunkannya Al Quran Pertama Kali

Berselawat

Wanita yang sedang haid juga bisa berselawat pada Nabi. 

Dalam HR Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.”

Menuntut ilmu

Dari HR Ibnu Majah, menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke dalam masjid yang terdapat dua kelompok sahabat sedang berkumpul.

Kelompok pertama sedang membaca Al Quran dan berdoa, sementara kelompok kedua sedang belajar dan mengajar.

Lalu Rasulullah SAW bersabda “Mereka semua berada dalam kebaikan, yakni mereka yang membaca al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mereka minta) dan jika Allah berkehendak Dia akan menahannya dan (kedua) mereka yang belajar dan mengajar. Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua.”

Menghafal Al Quran

Meskipun wanita haid tidak boleh menyentuh dan membawa Al Quran, namun kata Imam Nawawi, wanita yang haid boleh melantunkan hafalan Al Quran dalam hati.

Tapi wanita yang sedang haid dianjurkan untuk tidak membaca Al Quran secara langsung menggunakan lisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link