JAKARTA, TERASJAKARTA.ID – Perayaan Cap Go Meh diketahui menjadi penanda berakhirnya Tahun Baru Imlek.

Perayaan Cap Go Meh dilaksanakan setelah 15 hari merayakan Imlek dan diadakan secara besar-besaran.

Dilansir dari Indonesia Travel, Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang memiliki makna malam ke-15 dan menjadi rangakaian penutup dari acara Tahun Baru China bagi masyarakat Tionghoa.

Baca Juga : 6 Perayaan Unik Cap Go Meh di Indonesia, Wilayah Kamu ada Acara Apa?

Perayaan Cap Go Meh yang diadakan secara besar-besaran ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur agar urusan dan keinginan di masa mendapat berjalan dengan lancar.

Tak hanya sekedar perayaan yang besar dan meriah, perayaan Cap Go Meh nyatanya memiliki sejumlah fakta menarik yang memiliki makna serta cerita di dalamnya.

Penasaran kira-kira apa saja fakta-fakta tentang perayaan Cap Go Meh? Berikut informasinya.

1. Berawal sebuah ritual penghormatan Dewa

Baca Juga : Catat Lokasi Parkir saat Cap Go Meh 2023 di Bogor, Jangan Sampai Salah!

Perayaan Cap Go Meh berawal dari sebuah ritual penghormatan kepada Dewa Thai Yi pada masa pemerintahan Dinasti Han di abad ke-17.

Ritual penghormatan tersebut dilakukan secara tertutup di kalangan istana dan para raja.

Hingga akhirnya perayaan Cap Go Meh mulai dikenal masyarakat umum ketika masa pemerintahan Dinasti Han berakhir.

2. Festival Lampion

Baca Juga : Cap Go Meh 2023, Catat Lokasi dan Jadwal Pertunjukan Barongsai di Jakarta

Saat perayaan Cap Go Meh, festival lampion tak pernah ikut absen. Festival lampion kerap hadir dalam perayaan masyarakat Tionghoa karena memiliki arti keberuntungan.

Selain itu, lampion yang didominasi warna merah bermakna kemakmuran, kebahagiaan, serta kesejahteraan.

Sehingga, masyarakat Tionghoa meyakini bahwa festival lampion akan memberi jalan dan menerangi reszeki bagi kehidupan mereka.

3. Hidangan Lontong Cap Go Meh

Baca Juga : 3 Makanan Khas Tradisi Cap Go Meh 2023, Ada Wedang Ronde

Selain festival lampion, perayaan Cap Go Meh juga tidak luput dari berbagai makanan khas yang wajib dihidangkan di meja makan.

Selain mie panjang umur, ada lontong Cap Go Meh yang merupakan makanan peranakan Jawa.

Lontong Cap Go Meh diketahui sebagai pengganti hidangan yuanxio, makanan yang terbuat dari tepung beras.

Yuanxio yang pada zaman duu sulit untuk ditemukan, akhirnya menjadikan hidangan lontong dengan anggapan memiliki makna yang mirip karena para perantau dair China banyak menikah dengan orang Indonesia.

Baca Juga : 3 Makanan Khas Tradisi Cap Go Meh 2023, Ada Wedang Ronde

Lontong Cap Go Meh umumnya berisi lontong, ayam opor, sambal kentang, serta telur rebus.

4. Tarian Barongsai

Tak hanya festival lampion dan hidangan makanan yang khas, tarian barongsai juga menjadi pelengkap momen Cap Go Meh.

Tradisi tarian barongsai ini diketahui sudah sangat melekat dalam acara masyarakat Tionghoa.

Baca Juga : Sejarah hingga Perayaan Cap Go Meh 2023 Tanggal Berapa? Cek Sekarang

Biasanya, tarian barongsai dilakukan di sepanjang jalan besar dengan harapan dapat mengusir hal-hal negatif dan membawa keberuntungan.

5. Akulturasi budaya nusantara di Indonesia

Berbeda dengan China, Indonesia memiliki perayan Cap Go Meh yang unik.

Bagi keturunan Tionghoa yang tinggal di Indonesia memiliki tradisi yan lahir dari akulturasi budaya nusantara.

Baca Juga : Ternyata Ini Sejarah Perayaan Cap Go Meh dan Mitos Kue Keranjang

Tradisi tersebut, antara lain perayaan Cap Go Meh yang fokus di Klenteng Hok Tjing Rio, Pulau Kemaro di Palembang dan Sumatera Selatan.

Kemudian ada kirab budaya di Salatiga, Jawa Tengah dengan arak-arakan berisi patung dewa lengkap dengan pertunjukan budaya lokal.