JAKARTA, TERASJAKARTA.ID – Tampaknya kita harus lebih rajin membersihkan rumah dan lingkungan sekitar dari kotoran tikus.

Pasalnya kotoran atau kencing tikus dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Untuk diketahui, kencing tikus mengandung bakteri Leptospira yang sangat mematikan.

Dikutip dari alodokter.com, bakteri Leptospira hidup bertahun-tahun di dalam ginjal tikus.

Bakteri Leptospira dapat keluar dari dalam ginjal tersebut bersamaan dengan air kencing tikus.

Baca Juga : Katalog Promo Superindo Terbaru 16Februari-10 Mei 2023, Sirop, Biskuit, dan Sembako Diskon

Kencing tikus tersebut dapat mengontaminasi air dan tanah.

Bakteri Leptospira yang keluar melalui kencing tikus dapat hidup berbulan-bulan bahkan hitungan tahun.

Bakteri Leptospira akan masuk ke dalam tubuh manusia saat kulit bersentuhan langsung dengan air dan tanah yang terkontaminasi kencing tikus.

Selain itu proses masuknya bakteri Leptospira juga bisa melalui luka di tubuh manusia atau makanan yang telah tercemar kencing tikus.

Baca Juga : Jadwal Lengkap MPL ID S11, Cara Menonton dan Tim Mobile Legends yang Tanding  Hingga Pekan Terakhir

Bakteri Leptospira Juga Terdapat pada Hewan Ternak

Tak hanya pada tikus, bakteri Leptospira juga terdapat pada ginjal hewan ternak.

Dikutip dari alodokter.com, bakteri Leptospira juga terdapat pada babi dan sapi.

Selain babi dan sapi, bakteri Leptospira juga terdapat pada ginjal kuda dan anjing.

Jadi tak hanya kencing tikus, kencing hewan ternak dan peliharaan juga sangat berbahaya bagi kesehatan hingga dapat menyebabkan kematian pada manusia.

Baca Juga : Geger Ada Aliran Sesat di Cisoka Tangerang, MUI Bilang Itu hanya Salah Kaprah

3 Warga di Kabupaten Tulungagung Meninggal Dunia

Tiga warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dilaporkan meninggal dunia karena penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang disebarkan melalui kotoran tikus.

Jumlah kematian yang disebabkan oleh kotoran tikus tersebut diperoleh dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, pada akhir Desember 2022 dan awal Januari 2023.

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung sepanjang 2 bulan terakhir, terdapat 6 warga yang mengidap penyakit yang disebabkan oleh kotoran tikus.

Tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia sementara lainnya masih dalam perawatan.

Awalnya pada Desember 2022 ditemukan kasus pertama di wilayah Kecamatan Ngunut.

Baca Juga : Thomas Doll Ganti Tiga Pemain Asing, The Jakmania Soroti Keputusan Pelatih

Di wilayah tersebut ditemukan kasus 1 orang dan dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian pada awal Januari 2023, kembali ditemukan 1 kasus penyakit leptospirosis pada warga yang tinggal di Kabupaten Sidoarjo dan dinyatakan meninggal dunia.

Kasus lainnya ada di Kecamatan Bandung dan Kecamatan Sendang.

Dari dua wilayah tersebut terdapat 3 orang yang terjangkit penyakit leptospirosis dan 1 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Pasca ditemukan kasus penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari kencing tikus tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung langsung mengambil sampel tikus dari lokasi tersebut untuk dilakukan uji laboratrium.

Baca Juga : Ferdy Sambo Bisa Digugat Perdata atas Tudingan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Brigadir J

Dan hasilnya positif bila kematian 3 orang tersebut disebabkan oleh bakteri pada kotoran tikus.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menginformasikan bila bakteri dari kotoran tikus tersebut juga mudah menyerang warga saat banjir.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung juga mengimbau agar warga menjaga kebersihan lingkungan dan menyimpan makanan di tempat tertutup agar tak tercemar kotoran atau kencing tikus.

Jadi mulai sekarang, rajin-rajinlah membersihkan kotoran tikus yang ada di dalam rumah atau lingkungan sekitar agar terhindar dari bakteri Leptospira. (yn)